Sabtu, 26 November 2011

Short Journey in Old Town

jalan ini masih sama seperti yang kuingat ketika aku melewatinya beberapa puluh tahun yang lalu. hanya bangunan-bangunan yang mengelilinginya yang berubah. tampak semakin padat dan menjulang. beberapa pejalan kaki yang berpapasan denganku menyapaku dengan anggukan dan seulas senyum tulus. aku tersenyum. bahkan orang-orang di kota kecil ini masih sama, ramah dan sopan. 
aku melewati pendopo kawedanan yang masih tampak terawat. dulu aku sering melihat kakakku berlatih menari disana-kedua kakak perempuanku sangat aktif mengikuti kegiatan seni dan sering ikut lomba mewakili sekolah kami-.
beberapa menit kemudian aku sudah berada di tepi pantai, dimana dulu aku sering bermain disini. pantai tempatku 'kabur' saat bangun pagi  pada hari minggu, untuk sekedar berjalan-jalan dan bermain pasir. aku tidak bisa berenang. sungguh ironi. aku lahir dan besar di pesisir, tapi aku tidak bisa berenang. aku tertawa sendiri.
setiap kali aku ke tempat ini, aku selalu teringat betapa bandel dan nakalnya aku ketika masih kecil. dulu sekali, aku dan ketiga kakakku selalu diam-diam pergi ke tempat ini setiap hari minggu pada pagi hari. dalam keadaan belum mandi dan masih memakai baju tidur, kami menyelinap keluar rumah dan berlari menuju pantai yang hanya berjarak tak lebih dari 300 m. kami bermain pasir dan mencari kerang dan kelomang sepuasnya disana. dan ketika pulang, ibu selalu menyambut kami dengan sapu lidi yang siap menghajar kami. ibu marah sekali ketika tahu kami berempat kabur tanpa pamit ke pantai, apalagi melihat baju kami yang basah kuyup dan penuh pasir yang pasti akan sulit untuk dibersihkan. tapi meskipun marah, ibu tidak pernah membuang kerang dan kelomang-kelomang hasil tangkapan kami. beliau dengan sabar membersihkan kerang dan kelomang-kelomang itu kemudian mengumpulkannya untuk kami bermain nanti. 

aku berjalan pelan menyusuri pantai yang sudah tidak sebersih ketika aku masih kecil. matahari mulai turun ke ufuk barat dengan semburat sinarnya menghiasi laut. kubiarkan ombak kecil itu menyentuh kaki telanjangku. aku menikmatinya. perasaanku sedikit tenang, meskipun kamu masih terus bertengger dipikiranku sepanjang hari ini. pantai selalu mengingatkanku padamu. 

ah, sayangku...seandainya kamu ada disini bersamaku menikmati suasana tenang kota kecil ini...



~refreshing my mind~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar