"Hunny, aku kangen kamu. Aku lagi dikamar dan lagi mikirin kamu. Aku juga nggak tau aku bisa kayak gini, Hunny...kemau inget kemarin yang aku cerita sama kamu. Aku yang seharian uring-uringan, kangen sama kamu. Aku bener-bener nggak tau aku bisa kayak gini. Kemarin itu nggak dengerin suara kamu aja, aku yang...ya uring-uringan. Nggak konsen kerja, nggak fokus...aku nggak tau yang membuat apa. Jadi ya, antara malu dan kangen...aku telpon kamu kemarin lagi dikantor. Ah, aku belum pernah berasa seperti ini sebelumnya. Dulu sih waktu sama dia, iya aku kangen juga. Cuman aku berasa yang beda kali ini. Aku nggak punya penjelasan lebih, Hunny...tapi aku cuma pengen kamu tau. Aku sayang sama kamu. Dan aku tau bahwa kamu adalah orang yang kutunggu selama ini. Aku berasa menemukan sisi hati aku yang hilang lama sekali, lima tahun yang lalu. Aku tau, kalau nurutin pikiran, aku nggak milih kamu, Hunny. Tapi karena hati, hati aku udah memilih dengan tepat. Kamu orang yang tepat buat aku. Dan kalau boleh memilih, Hunny...kalau aku boleh berharap lebih...aku akan minta sama Tuhan untuk kita bisa bersama. Aku pengen ngabisin sisa hidup aku cuma sama kamu, Hunny. I love you, Teru..."
suaramu ini menjadi teman setiaku disaat aku merindukanmu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar