membaca berita tentang reklamasi 'something' di jakarta yang menimbulkan ide untuk membuat pulau buatan membuatku ingin pergi ke pulau terpencil sendirian :D
sepertinya asik menikmati alam bebas dengan segala 'kemewahan' alami tanpa memikirkan segala tetek bengek berbau kerjaan dan romantisme cinta. halah!
rasanya mencintai pekerjaan dan mencintai orang punya efek melelahkan yang berbeda. rasa lelah karena mencintai pekerjaan lebih berefek pada fisik dan pikiran yang bisa segera diusir dengan istirahat atau refreshing atau jika pekerjaan yang kita lakukan berhasil dengan memuaskan. tapi lelah karena mencintai seseorang punya efek melelahkan jangka panjang dan sangat sulit diusir dengan apapun. hanya satu cara untuk mengusir kelelahan itu, yaitu bertemu atau mendengar suara orang yang dicintai. kelelahan akan terusir secara ajaib jika kita bertemu (dan sekedar memegang tangannya misalnya) atau mendengar suaranya (for LDR). itulah keanehan cinta, tapi nyata :p
banyak hal terjadi selama 4 bulan terakhir ini yang membuatku harus (mau tak mau) berpikir lebih keras, merenung lebih sering dan bekerja lebih giat, yang akhirnya membuatku begitu lelah.
pekerjaan yang akan segera kuakhiri menuntutku mengejar target yang kurencanakan tepat waktu, masalah keluarga yang menuntut banyak perhatian juga tidak bisa kuabaikan, sementara keinginanku untuk memperdalam ilmu agama juga tidak bisa aku tunda-tunda. sedangkan masalah cinta....ah, rasanya aku ingin membawamu pergi! :'(
hmm...coba ada pulau instan yang bisa dihuni kapanpun aku butuh, pasti sangat menyenangkan. atau mungkin aku harus bekerja lebih keras supaya bisa membeli pulau kecil di sekitar Maluku sana? hahah...lebih baik menghayal daripada tidak sama sekali :p
yang aku inginkan saat ini hanya suasana nyaman yang sunyi, jauh dari apapun yang bisa membuat lelah pikiran dan hati. sebuah tempat yang membuatku bisa memulai semuanya dari awal dengan orang-orang yang sama sekali baru dan tidak kukenal atau mengenalku.
tapi keinginan hanya tinggal keinginan. segala hal yang kukeluhkan tadi tetap tidak bisa kutinggalkan begitu saja karena disana ada kewajiban, ada nurani dan ada rasa sayang.
kalau sudah sampai pada kesadaran itu, aku hanya bisa bergumam : 'nikmati saja apa yang sudah diberikan Tuhan padamu dan jangan banyak mengeluh. karena keluhan yang terlalu banyak akan merusak hati, gangguan pernapasan, gangguan jiwa dan impotensi (eh!)'.
ya sudah, mari bersemangat lagi! :D
tapi tetap pada saatnya nanti, aku akan menyepi di sebuah tempat (sebuah pulau terpencil sepertinya terlalu muluk) yang nyaman dan sepi untuk bersantai. insha Allah...jika Allah masih memberikan umur panjang :)